Rayakan Milad ke-35, KPC BLOSSO Gelar Parade Budaya dan Santunan Yatim

KOTA TANGERANG, BANTEN EKSPLORE – Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-35, Komunitas Kaum Pesisir Cisadane Blantika Orang Seni dan Sosial (KPC BLOSSO) menyelenggarakan kegiatan bertema *“Aksi Solidaritas dan Dukungan Kebudayaan”* pada Minggu (15/6/2025). Perayaan ini diawali dengan Parade Budaya yang melibatkan 13 komunitas seni dan budaya, mencerminkan keberagaman dan semangat kolaborasi antar pelaku seni dan masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Boyke, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi KPC BLOSSO dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal. Ia menyebutkan bahwa keberagaman budaya adalah kekuatan bangsa dan pilar penting dalam memperkuat persatuan.

“Berbagai kekayaan budaya yang kita miliki adalah modal sosial yang luar biasa. Saya mengapresiasi KPC BLOSSO yang terus konsisten dalam perannya sebagai pelestari budaya sekaligus penggerak solidaritas sosial di Kota Tangerang,” kata Boyke.

Setelah parade yang dimulai pukul 15.00 WIB, rangkaian acara dilanjutkan dengan malam tasyakuran yang disertai penyerahan santunan kepada 20 anak yatim. Dalam kesempatan tersebut, diberikan pula televisi 28 inci kepada anak-anak yang belum memiliki sarana hiburan di rumah sebagai wujud kepedulian sosial dari komunitas.

Selama tiga tahun terakhir, KPC BLOSSO dikenal aktif dalam berbagai aksi sosial. Bahkan dalam enam bulan terakhir, organisasi ini telah mendirikan lembaga *Rumah Yatim* sebagai bentuk nyata dedikasi mereka untuk masyarakat kurang mampu.

Tasyakuran Milad ke-35 ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti mantan Wali Kota Tangerang periode 1999–2004 H. Thamrin, Wakil Wali Kota Maryono Hasan, serta sejumlah tokoh masyarakat. Prosesi potong tumpeng menjadi penanda rasa syukur atas perjalanan panjang komunitas yang telah berkiprah lebih dari tiga dekade dalam bidang seni, budaya, dan kegiatan sosial.

Ketua Umum KPC BLOSSO, Eko Askolani, menyampaikan pentingnya menjaga kesinambungan nilai dari generasi ke generasi, sembari merefleksikan makna perjalanan waktu.

“Kita harus bisa mengharmonikan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Yang kuno bukan berarti usang, yang sekarang tidak selalu paling benar, dan masa depan adalah tentang bagaimana kita mempersiapkannya dari sekarang,” tuturnya kepada Banten Eksplore, Senin (16/6/2025).

Sebagai penutup rangkaian milad, KPC BLOSSO akan mengadakan Jambore Kebudayaan di kawasan Puncak. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama satu hari dan diisi dengan refleksi spiritual seperti salat berjamaah lima waktu, tafakur, serta forum Muktamar yang akan menentukan arah organisasi dan struktur kepengurusan ke depan.

Milad ke-35 KPC BLOSSO tidak hanya menjadi ajang peringatan perjalanan waktu, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat solidaritas sosial dan membangun kembali semangat pelestarian budaya di tengah masyarakat urban.

(Mufid/wis)