TANGERANG, BANTEN EKSPLORE – Gubernur Banten Andra Soni menyatakan dukungannya terhadap gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial.
Gerakan ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap penggunaan sirine dan lampu strobo secara berlebihan oleh kendaraan pejabat di jalan raya.
Menurut Andra, kondisi keamanan di Banten saat ini cukup kondusif sehingga penggunaan sirine maupun pengawalan khusus tidak terlalu dibutuhkan.
“Banten relatif aman, jadi tidak perlu ada kesan terburu-buru dalam menjalankan kegiatan. Rasanya pengawalan berlebihan dengan sirine atau strobo tidak diperlukan,” ujarnya saat ditemui, Minggu (21/9/2025).
Ia juga menegaskan agar pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten tidak menyalahgunakan fasilitas tersebut.
“Pejabat sebaiknya tidak menggunakan sirine dan strobo hanya untuk kepentingan pribadi. Itu tidak patut dan bisa mengganggu kenyamanan masyarakat pengguna jalan,” tambahnya.
Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” sendiri lahir dari keresahan publik terhadap praktik sejumlah kendaraan pejabat yang meminta prioritas di jalan.
Warganet menilai tindakan itu tidak adil karena hanya mengistimewakan kendaraan tertentu dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara lain.
Sebagai catatan, regulasi mengenai kendaraan yang berhak mendapat prioritas sudah diatur dalam PP Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, serta UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kendaraan yang masuk kategori prioritas antara lain mobil pemadam kebakaran, ambulans, kendaraan pertolongan kecelakaan, serta kendaraan pimpinan lembaga negara.
Sementara itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri kini sedang melakukan evaluasi terkait maraknya penggunaan sirine dan strobo ilegal di berbagai wilayah.
(Wis)
Alamat Redaksi : Perumahan Metro Munjul, Blok G3 Nomor 12A, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
media ditulis | Redaksi | Info Iklan | Tentang Kami,
© Copyright 2024