KOTA TANGERANG,BANTEN EKSPLORE — Puluhan warga RW 003 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berkumpul dalam sebuah forum konsolidasi untuk menanggapi permasalahan dalam proses penerimaan siswa baru (SPMB) tingkat SMA tahun 2025, khususnya pada jalur zonasi atau domisili, Rabu (25/6/2025).
Pertemuan ini dipicu oleh sejumlah keluhan dari para orang tua yang anak-anaknya tidak lolos seleksi di sekolah terdekat, meski lokasi tempat tinggal mereka berada sangat dekat dengan sekolah yang dituju.
Minimnya sosialisasi serta informasi teknis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten menjadi sorotan utama dalam forum tersebut.
“Saya bingung, rumah saya hanya berjarak sekitar 300 meter dari sekolah, tapi anak saya tidak diterima. Ini sangat membingungkan,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Muhamad Nur, perwakilan warga Karanganyar mendesak Disdikbud Banten untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SPMB tahun ini.
Ia menilai banyaknya warga yang tidak mendapatkan informasi secara memadai menyebabkan ketidakpastian dan keresahan.
“Kami menuntut agar sistem ini ditinjau kembali, khususnya jalur zonasi. Sosialisasi yang kurang maksimal membuat banyak orang tua bingung dan merasa dirugikan,” ungkap Muhamad Nur pada Kamis (26/6/2025).
Selain sebagai ajang curahan hati warga, konsolidasi ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan aspirasi guna disampaikan secara formal ke pihak terkait.
Warga berharap agar Disdikbud bersikap transparan dan segera memperbaiki sistem penerimaan siswa agar sesuai dengan prinsip keadilan yang diusung oleh mekanisme zonasi.
Masyarakat Karanganyar berharap pemerintah daerah dan Disdikbud Banten segera menindaklanjuti keluhan ini, guna menghindari ketimpangan akses pendidikan di masa mendatang. (Mufid/wis)
Alamat Redaksi : Kampung Tegal Baju, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
media ditulis | Redaksi | Info Iklan | Tentang Kami,
© Copyright 2024