194 Bangunan Liar di Bantaran Sungai Cidurian Ditertibkan, Dua Alat Berat Dikerahkan

KABUPATEN TANGERANG, BANTEN EKSPLORE — Sebanyak 194 bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran Sungai Cidurian, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, ditertibkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C3) bersama jajaran Kecamatan Sindang Jaya, Rabu (23/7/2025).

Penertiban dilakukan sebagai bagian dari program nasional yang mendukung ketahanan pangan melalui normalisasi saluran irigasi. Di lokasi, dua unit alat berat diturunkan untuk merobohkan bangunan-bangunan semi permanen yang mayoritas digunakan sebagai tempat usaha, seperti kios kelontong, warung ayam potong, hingga jasa pencucian kendaraan bermotor.

Petugas Satpol PP Kabupaten Tangerang turut membantu proses pembongkaran dengan terlebih dahulu mengamankan barang-barang yang masih tersisa di dalam bangunan. Sebagian besar bangunan diketahui telah dalam keadaan kosong setelah pemiliknya mengangkut barang berharga mereka lebih dahulu.

Camat Sindang Jaya, Galih Prakosa, mengatakan bahwa ratusan bangunan tersebut tersebar di tiga desa, yakni Desa Sindang Panon, Desa Sukaharja, dan Desa Sindang Jaya. Ia menjelaskan, pembongkaran dilakukan bertahap dan saat ini fokus dilanjutkan ke wilayah Desa Sukaharja.

"Total ada 194 bangunan yang tersebar di tiga desa. Sindang Panon sudah kita tertibkan, selanjutnya kami lanjutkan di wilayah Sukaharja," ujarnya saat ditemui di lokasi penertiban.

Menurut Galih, keberadaan bangunan liar tersebut tidak hanya mengganggu aliran sungai, tetapi juga menjadi salah satu penyebab banjir di permukiman sekitar. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penataan wilayah dan upaya mendukung kelancaran irigasi pertanian.

"Program ini mendukung upaya ketahanan pangan nasional. Setelah penertiban selesai, sungai akan dinormalisasi agar dapat digunakan untuk pengairan sawah dan lahan pertanian," jelas Galih.

Ia juga menambahkan, normalisasi tidak bisa dilakukan jika bantaran sungai masih dipenuhi bangunan. Selain menghambat aliran air, keberadaan bangunan liar juga menyulitkan mobilisasi alat berat dan logistik proyek.

"Warga di dua perumahan terdampak banjir selama ini berharap ada penanganan serius. Maka kami tertibkan area bantaran sungai ini agar bisa segera dinormalisasi," pungkasnya.

(Wisnu)